Menjelang lebaran 2022, pernyataan seputar hal privasi seringkali jadi hal yang tak bisa kita hindari, entah seputar sudah punya kekasih, pacar, pernikahan, hingga soal kehamilan.
Meskipun sebenarnya hal itu hanyalah sekadar basa-basi, tapi sebagai orang yang ditanyai tentu risih jika mendapat pertanyaan yang sudah mengarah ke privasi, dimana orang lain tidak berhak untuk ikut campur.
Kita tentu tak bisa mengontrol seseorang untuk tak bertanya masalah privasi, tetapi kita bisa mengontrol jawaban kita agar orang yang bertanya seketika langsung diam dan tak ingin membahas hal itu lagi.
Baca Juga: Jika Ingin Jadi Penulis, Lakukan Hal Ini saat Ramadhan
Itulah yang kurasakan sebagai anak muda, terkadang ingin menyambung silaturahmi dengan tetangga, rekan kerja, kerabat, dan handai taulan, tetapi kita sebagai anak muda sudah dihadapkan dengan pertanyaan retoris, 'kapan nikah?' kalau sudah nikah, 'kapan isi', kalau sudah hamil dan punya anak, 'kapan nambah adek lagi?' Masya Allah kadang geregeten juga.
Tapi mungkin maklum aja sih, karena mereka mungkin tidak ada pembahasan lain, kan mereka bertemu dengan kita sebagian besar hanya saat lebaran saja. Jarang bertemu dan berinteraksi, jadinya pertanyaan itu mungkin hanya seputar basa-basi.
Hal yang Ditakuti Saat Lebaran
Hal yang dulu sempat kutakutkan di bulan Lebaran itu ketika nantinya bakal ditanyai 'uda isi belum' maksudnya udah hamil apa belum. Bahkan dulu aku berpikir seandainya lebaran di skip aja, biar tidak ada pertanyaan yang bikin nyesek. Hal itu sama juga berlakku untuk pertanyaan 'kapan nikah?'
Tapi, untungnya aku udah menyadari bahwa kita tidak bisa menghindari pertanyaan semacam itu karena memang sepertinya sudah menjadi tradisi. Kita hanya bisa menghadapinya dengan memberikan jawaban yang membuat mereka terdiam.
Baca Juga: Jangan Menjadi Baik, Jadilah Bijak yang Baik
Aku memang sudah hampir dua tahun menikah, tetapi belum diberikan momongan. Dulu saat di tahun pertama, pertanyaan itu udah jadi hal yang menakutkan dan bikin sensitif saja.
Tetapi lambat laun, karena sama suami sudah diajak pindah rumah, bukan lagi di desa dengan segala omongan tetangga, tetapi di pinggir kota yang tetangga aja ngggak bakal ngurusin hidup kita. Aku jadi sedidkit lebih tenang.
Aku menjadi tidak ada pikiran-pikiran buruk untuk lekas punya anak jika memang belum diberikan oleh Allah. Aku jadi lebih produktif untuk menulis, ngonten di media sosial, baca buku, dan semua hal yang membuatku senang kukerjakan, agar pikiran itu tak lagi masuk dalam benakku.
Jika Ditanya 'Uda Isi Belum' Harus Jawab Apa?
Jika ditanya hal seputar privasi yang berhubungan dengan takdir karena sebenarnya hanya Allah saja yang berhak menentukan. Kita cuma memiliki usaha, doa dan harapan, tetapi Tuhan yang menentukan dan mengabulkan.
Jika ditanya begitu, sebaiknya memang kita menjawabnya dengan elegan, agar orang yang bertanya tak lagi melanjutkan ke hal-hal lain. Jawaban elegan tersebut maksudnya adalah mengembalikan kepada Tuhan Yang Maha Berkehendak.
Baca Juga: Alasan Ikut Blog Challenge
Terkadang orang-orang luput bahwa masih memiliki Tuhan, karena ada hal-hal yang tidak kita ketahui menjadi faktor doa dan harapan kita belum dikabulkan. Ibaratnya aku juga ingin memiliki anak, ketika teman-temanku yang menikah di tahun yang sama sudah memiliki bayi, aku hanya mampu berharap dan berdoa saja.
Mungkin ada faktor bahwa aku belum menjadi dewasa untuk menjadi seorang ibu, ataupun entah faktor lain yang hanya Tuhan saja yang tahu. Sempat teringat kata suami ketika dulu aku selalu bercerita tentang bayi dan kita yang belum dikasih kepercayaan.
"Kita itu meminta nyawa, loh, Bayi kan manusia, yang punya nyawa, roh, jadi kita yang cuma manusia biasa ya bisanya cuman berharap, berusaha dan berdoa,"
Dan sayangnya orang-orang sepertinya lupa ketika ada pertanyaan 'kapan isi?' ada hal-hal yang luput diingat mengenai Tuhan. Bahwa sebenarnya bayi adalah manusia yang tidak seenaknya bisa diminta kapan saja.
Baca Juga:Tips Puasa Hanya dengan Suami, Rumah Sepi? Ini Hal yang Harus Kamu Lakukan
Jadi ketika ditanya 'uda isi belum?' 'kapan nikah', kita hanya perlu menjawabnya dengan meminta doa restu untuk ikut mendoakan agar bisa dikabulkan. Selain agar orang bertanya menyadari bahwa ada Tuhan yang menentukan takdir jodoh, dan rezeki anak, kita juga ikut dibantu doa orang-orang agar peluang dkabulkan lebih banyak. hehe.
Sekian curhat hari ini, semoga bermanfaat dan menginspirasi untuk bekal menjelang lebaran. ***
23 Februari 2022

Posting Komentar