Jika Kamu Penulis, Inilah Hal yang Mungkin Membuatmu Bahagia dan Sedih



Setiap orang tentu memiliki hal-hal yang membuatnya bahagia atau sedih, termasuk seorang penulis yang membutuhkan ide atau inspirasi untuk menghadirkan kebahagiaan yang bisa menumbuhkan mood.

Mood bagi seorang yang bekerja di dunia kreatif tentu menjadi hal yang sangat penting, terlebih penulis yang harus menemukan mood-nya agar bisa menyelesaikan tulisan. Meskipun ada beberapa orang yang mengatakan menulis itu harus dipaksa, jangan menunggu mood karena nantinya bakal tidak jadi menulis. 

Tapi semuanya tergantung pribadi masing-masing, ada yang menulis karena menunggu mood dan menghasilkan tulisan yang feelnya dirasakan pembaca. Tetapi ada juga yang harus memaksa mood agar tetap bisa menulis, mungkin karena tuntutan pekerjaan. 


Kalau aku, sih, tim yang menunggu mood datang baru bisa menulis. Pernah terjadi ketika sudah selesai riset, sudah wawancara, bahkan menyusun outline, tinggal eksekusi menulis saja, dan dateline hanya menghitung hari, tapi karena bener-bener nggak ada mood lagi, akhirnya ya tetap nggak nulis, hehhe. Itulah jeleknya kalau nulis dari mood yang datang tak diundang, pergi semaunya saja. 

Dan inilah hal-hal yang membuatku bahagia sebagai penulis yang mungkin pernah kamu rasakan:

1. Bertemu dengan orang-orang baru dan mendapatkan ide inspirasi untuk menulis tulisan selanjutnya. 

2. Bertemu dengan teman-teman yang memiliki hobi menulis dan membaca, sharing, diskusi untuk meningkatkan skill di bidang kepenulisan. 


3. Jalan-jalan keliling kota, atau pergi ke tempat wisata. Karena terkadang dalam sebulan, ada satu atau dua hari otak benar-benar ngeblank alias burnout, jadinya nggak bisa menulis apapun. Solusinya ya harus pergi ke mana gitu, atau bertemu dengan orang yang satu frekuensi untuk menyegarkan pikiran. 

4. Membeli buku yang ada di wishlist adalah daftar kebahagiaanku sebagai penulis yang paling utama. Meski sebenarnya masih banyak buku yang belum dibaca, setidaknya beli dulu, aja. Wkwk

Dan inilah hal-hal yang membuatku sedih sebagai penulis yang terkadang menjadi tidak mood menulis:

1. Ketika lagi ngeblank atau burnout. Kalau lagi di fase ini, rasanya nyesek banget. Entah seperti hati dan tekad sudah sepakat untuk menulis, tapi ada pikiran yang sedang tak ingin melakukan apapun, hanya ingin bengong dan diam saja. 


2. Ketika bahan tulisan sudah siap semuanya, baik wawancara, pustaka ataupun outline, tinggal eksekusi menulis. Tapi, mood sedang memilih menjauh, sedang tak ingin mendekat dari ha-hal berbau tulisan. 

Yah, solusinya emang tergantung dari pribadi masing-masing, ketika menemukan masalah dalam menulis, harus mencari solusinya sendiri. Sebagaimana dalam menulis novel, harus ada konflik dan penyelesaian agar dapat terbangun sebuah cerita. 

Demikian hal-hal yang membuatku bahagia dan sedih sebagai penulis. Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi yang membaca. ***

26 Februari 2022

Post a Comment