Sebenarnya aku tidak tahu yang mereka bicarakan sebelumnya, karena memang menjadi orang terakhir yang datang. Wkwk. Namun tulisan ini sebenarnya hanya arsip sebuah kenangan, agar suatu hari bisa dibaca ulang.
Hari itu pertemuan dimulai pukul 1 siang, entah aku tak tahu pastinya mereka membuka acara jam berapa, karena memang seperti biasa rakyat Indonesia sudah terlalu mencintai rasa terlambat.
Seperti halnya daku yang secara tak sadar menjadikan keterlambatan hal biasa. Padahal hal itu bukan kebiasaan baik, kan.
Aku datang sekitar pukul setengah 4, padahal aku udah janji bakal berangkat jam 3. Iya jam 3 itu masih berangkat mandi, kok. Hehehe.
Karena kelar kerja jam 2 siang, jadi ya memang harus leren sejenak, meluruskan boyok yang bengkong sambil ngisi kuesioner online yang dibagikan di grup WA. 😆
Sesampainya di Dhedaunan Waroenk, basa-basi sebentar sama orang-orang yang telah hadir. Ada beberapa yang memang baru pertama kali bertemu, termasuk pemateri hari itu, Mbak Arin. Tapi tenang saja, aku tim orang yang sok kenal, jadi semuanya sok diakrabin aja. Wkwk
Ya untungnya siang itu aku masih sempet dapat ilmu yang "daging" kata gen z saat ini, sempet curhat juga masalah Wordpress, google adsense, dan hingga tibalah waktu untuk acara ditutup.
Baiklah, memang segala yang diawali sepatutnya harus diakhiri, kan. Usai acara ditutup secara formal, kami masih asyik melanjutkan segala perbincangan yang belum usai, membicarakan buku-buku, tentang event kepenulisan, ataupun masih tentang dunia blogger.
Hingga akhirnya satu persatu pamit undur diri, menandai bahwa pertemuan hari ini adalah awal mula literasi harus tetap ada di kota ini. ***
15 Maret 2022
Posting Komentar